21 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Kebijakan & Privasi
  • Kategori Publikasi
  • Iklan
  • Login
Ruang Publik
Advertisement
  • Home
  • Aduan
    • Bansos
    • Dugaan Korupsi
    • Hambatan Usaha
    • Kelangkaan Barang
    • Kesewenangan
    • Pelayanan Buruk
    • Perampasan Hak
  • Kesra
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Ketenagakerjaan
    • Bencana Alam
  • Ekonomi & Bisnis
    • Industri & Perdagangan
    • Investasi & Permodalan
    • Kebijakan
    • Keuangan & Pengelolaan Aset
    • Pendapatan Daerah
    • Koperasi & UKM
  • Pelayanan Umum
    • Kependudukan & Catatan Sipil
    • Komunikasi & Informasi
    • Pajak & Perizinan
    • Perhubungan
  • Pembangunan
  • Ulasan Produk
Kirim Publikasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Aduan
    • Bansos
    • Dugaan Korupsi
    • Hambatan Usaha
    • Kelangkaan Barang
    • Kesewenangan
    • Pelayanan Buruk
    • Perampasan Hak
  • Kesra
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Ketenagakerjaan
    • Bencana Alam
  • Ekonomi & Bisnis
    • Industri & Perdagangan
    • Investasi & Permodalan
    • Kebijakan
    • Keuangan & Pengelolaan Aset
    • Pendapatan Daerah
    • Koperasi & UKM
  • Pelayanan Umum
    • Kependudukan & Catatan Sipil
    • Komunikasi & Informasi
    • Pajak & Perizinan
    • Perhubungan
  • Pembangunan
  • Ulasan Produk
No Result
View All Result
Ruang Publik
No Result
View All Result
Home Kesra Kesehatan

Dr. Tifa Siap Dipecat Bahkan Ditodong Pistol, Menolak Vaksin selain Vaksin Merah Putih

Satu lagi epidemiologi yang menolak vaksin luar

Junar by Junar
Januari 17, 2021
in Kesehatan, Kesra, Topik Utama
0 0
0
0
SHARES
351
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
  1. Sinovac Tidak Menolak Tegas Apakah Vaksinnya Mengandung Gelatin Babi
  2. Langgar HAMkah? Pemaksaan Vaksin Berkualitas Rendah dengan Kandungan yang Belum Jelas
  3. Dr. Tifa Siap Dipecat Bahkan Ditodong Pistol, Menolak Vaksin selain Vaksin Merah Putih
  4. Profesor Biologi Molekular: BCL Mampu Tangkal Covid Tanpa Polemik
  5. Pandemi Berakhir Setelah Mindset Pemerintah dan Kita Semua Berubah
  6. Bukan HOAX Ini Lho Alasan Ilmiah Orang Tidak Mau Divaksin

Ruangpublik.com (17/1/2021) – Akademisi bidang epidemiologi ini menyebut lebih baik dia mati karena menggunakan vaksin Merah Putih ketimbang mati karena menggunakan vaksin lain.

Dokter Tifauzia Tyassuma merupakan peraih S-1 Kedokteran Universitas Gadjah Mada, S-2 Master Epidemiologi Klinis Universitas Gadjah Mada, dan S-3 Ilmu Kedokteran.

Nama dokter Tifauzia Tyassuma ramai diperbincangkan , pasalnya dr. Tifa beberapa kali menuliskan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

Akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute ini membagikan tangkapan layar berita berjudul “Hasil Terbaru Efikasi Sinovac di Brasil Merosot Jadi 50,4 Persen”.

Peneliti yang akrab disapa dr Tifa ini mengkritik Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono karena membiarkan Presiden Jokowi disuntik vaksin yang efektivitasnya hanya 50,4 persen.

“Tega banget sih Anda membiarkan, Presiden Republik Indonesia, Lambang Negara, Orang Nomor Satu Indonesia, disuntik vaksin yang efektivitasnya cuma 50,4 persen?,” kata dr Tifauzia, dikutiP Ruangpublik dari Pojoksatu.id, Rabu (13/1/2021).

“Apa artinya Anda berdua dijadikan Menkes dan Wamenkes, kalau tidak berjuang memberikan yang terbaik bagi Presiden kita,” sambung dr Tifauzia.

Dr. Tifa tengah melakukan upaya untuk mensukseskan Vaksin buatan Indonesia yang diberi nama Vaksin Merah Putih. Dalam sebuah postingan akun Facebook pribadinya, dr Tifa mengaku telah siap menunggu dan mendukung pembuatan Vaksin Merah Putih di Lembaga Eijkmann.

“Saya mendukung dengan semangat nasionalisme di dada, pekerjaan para Ilmuwan Indonesia, di Lembaga Eijkmann, disupport penuh oleh Kementerian Riset dan Teknologi RI, untuk membuat vaksin merah putih,” tulis dr Tifa di akun Facebook pribadinya, dilansir Ruangpublik pada Selasa (12/1/2021).

Dokter cantik ini juga mengaku tidak takut ditodong pistol atau dipecat demi memperjuangkan Vaksin Merah Putih. “Saya tidak mengizinkan siapapun juga, walau dengan todongan pistol sekalipun, walau dengan ancaman saya dipecat sekalipun, walau dengan ancaman denda sekalipun, walau dengan ancaman pidana sekalipun, untuk menyuntikkan vaksin corona, selain vaksin merah putih,” dilansir dari laman Pojoksatu.

Di akhir postingannya, akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute ini menegaskan tidak menolak vaksin Covid-19, tetapi dia tidak akan mau disuntik vaksin selain vaksin buatan Indonesia.

“Sekali lagi saya tegaskan di sini. Saya tidak Anti vaksin. Tetapi saya tidak mau disuntik vaksin selain vaksin dari virus asli Indonesia, vaksin yang dibuat oleh Bangsa Indonesia sendiri. Titik!,” tegasnya.

Di awal-awal pandemi, Direktur Eksekutif dari Clinical Epidemiology dan Evidence Based Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo itu tak lagi bisa menahan kekhawatirannya ketika peringatan dan sarannya seperti tak digubris pemerintah.

Tifa juga getol mengingatkan pentingnya lockdown di awal merebaknya virus corona di Tanah Air. Pernyataannya tentang jumlah kasus Covid-19 yang jauh lebih banyak dari angka yang disebut pemerintah membuatnya semakin menjadi sorotan warganet, baik oleh mereka yang sepakat maupun kontra dengan perhitungannya.

Tifa pun mengungkapkan kegeramannya terhadap para buzzer yang disebutnya rela membunuh orang demi nasi dan receh di saat dirinya dan sesama dokter berjuang baik preventif maupun kuratif dalam menghadapi gempuran virus corona.

 

BUZZER Membunuh orang demi nasi dan receh.

Tifa pun mengungkapkan kegeramannya terhadap para pendengung yang disebutnya rela membunuh orang demi nasi dan receh di saat dirinya dan sesama dokter berjuang baik preventif maupun kuratif dalam menghadapi gempuran virus corona.

“Buzzer bebas pidana, padahal terang-terangan melakukan kejahatan dan mendapatkan keuntungan dari kejahatannya,” ujar Tifa melalui pesan teksnya.

Menggunakan manusia-manusia bayaran dengan provider tertentu yang memungkinkan mereka ini punya puluhan akun dan kloningan. Tugas mereka adalah terus membunuh, menghabisi, menggoreng, memfitnah, menghancurleburkan kredibilitas, dan nama baik seseorang, demi nasi dan uang recehan.

Cara kerja mereka,

  1. Menyebar HOAX kemana-mana, dengan narasi/berita yang dibuat juragan disebarkan melalui media online buzzer, yang jadi semacam Sumber Referensi. Tanpa mereka sadari bahwa, si juragan dapat miliaran dari Pemodal dan iklan. sementara mereka hanya dapat recehan setara nasi pecel ayam. Makin sering mereka posting, makin kayaraya si juragan.
  2. Menghajar postingan Korban yang diincar -dalam hal ini Dokter Tifa- dengan komen-komen nyinyir secara terus-menerus, tanpa pandang bulu, tanpa peduli apakah yang dipost adalah fitnahan, HOAX, berisikan konten yang memutarbalikkan logika.
  3. Membuat banyak netizen julid ikut-ikutan terbawa arus menjadi buzzer gratisan. Tercuci otak lalu ikut menyebarluaskan berita yang dibuat, ikut nimbrung di komen, menggunjing, mengghibah, memfitnah sampai tak sadar menjadi semacam kawanan lebah jahat yang mendengungkan hal jahat.

Demi nasi. Demi recehan. Manusia-manusia gagal hidup itu tega dan begitu keji jadi suruhan dan budak kejahatan.

Dalam sejarah panjang, banyak ilmuwan dan penegak kebenaran menentang arus, menyuarakan kebenaran, terbully sampai bunuh diri (Edward Jenner) terpenggal (Galileo), terbakar (Joan of Arc), dipaksa minum racun (Senecca).

Di masa sekarang, di abad 21 ini, pedang, racun, api, diganti dengan HOAX dan FITNAH melalui serangan membabi buta tak kenal ampun.

Inilah Indonesia. Dimana sebagian penduduknya sanggup menggadaikan kemanusiaan, menjadi buzzer-buzzer budak, merendahkan diri serendah-rendahnya, demi nasi, demi receh.

Di mata saya hanyalah, nyawa 273 juta rakyat Indonesia, yang harus segera disadarkan dengan pengetahuan,

  • yang harus segera dibuat melek mata dengan kenyataan,
  • yang harus segera dipaksa menerima kebenaran walau pahit,
  • agar tehindar dari bencana lebih luas lagi, bencana COVID19.

Dokter di Rumah Sakit berjuang, di tengah gempuran serangan virus COVID19, dengan APD seadanya dan jiwa sekuatnya.

Saya bekerja di lapangan dan sosial media, berjuang menyuarakan kebenaran dan pengetahuan di tengah gempuran serangan buzzer, HOAX dan fitnah dengan bekal keyakinan semata.

Semoga ALLAH melindungi kami, Para Dokter yang bekerja dari preventif hingga kuratif. Untuk tetap kuat dan teguh menjalankan tugas kami masing-masing.Demi keselamatan seluruh Rakyat Indonesia, dari bencana COVID19 lebih luas – Tifauzia Tyassuma

 

JNR

Tags: dokter menolak vaksindr tifa
Previous Post

Banjir Kalsel Manifestasi Keserakahan & Ketidakpedulian

Next Post

Profesor Biologi Molekular: BCL Mampu Tangkal Covid Tanpa Polemik

Junar

Junar

Next Post

Profesor Biologi Molekular: BCL Mampu Tangkal Covid Tanpa Polemik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Topik Hangat

  • Pro Kontra Vaksinasi COVID-19
  • Tragedi Sriwijaya Air SJ-182
  • Jembatan Bambu Senilai 200 juta di Ponorogo
catalogue.id catalogue.id
  • Trending
  • Comments
  • Latest

Dugaan Mal Praktek Demokrasi yang Merusak Keindahan Desa Pererenan Bali

Maret 22, 2021

Dr. Tifa Siap Dipecat Bahkan Ditodong Pistol, Menolak Vaksin selain Vaksin Merah Putih

Januari 17, 2021
Jembatan Bambu Senilai 200 juta di Ponorogo

Jembatan Bambu Senilai 200 juta di Ponorogo

Januari 5, 2021
Tanggapan Atas Dugaan Penyelewengan Proyek Jembatan Bambu Rp. 200 juta di Ponorogo

Tanggapan Atas Dugaan Penyelewengan Proyek Jembatan Bambu Rp. 200 juta di Ponorogo

Desember 22, 2020

Dugaan Mal Praktek Demokrasi yang Merusak Keindahan Desa Pererenan Bali

1
Barang Impor Bisa Dipajakin Tinggi, Asal Jangan jadi Harley & Rubicon Lagi

Barang Impor Bisa Dipajakin Tinggi, Asal Jangan jadi Harley & Rubicon Lagi

0
Buruknya Pelayanan BPM-PTSP Palembang Sebagai Penyelenggara PTSP terbaik di Indonesia

Buruknya Pelayanan BPM-PTSP Palembang Sebagai Penyelenggara PTSP terbaik di Indonesia

0
Menteri Perhubungan Beri Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik

Menteri Perhubungan Beri Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik

0
Barang Impor Bisa Dipajakin Tinggi, Asal Jangan jadi Harley & Rubicon Lagi

Barang Impor Bisa Dipajakin Tinggi, Asal Jangan jadi Harley & Rubicon Lagi

Maret 18, 2023
8 Permasalahan Pelik yang sedang dihadapi Bali

8 Permasalahan Pelik yang sedang dihadapi Bali

Maret 16, 2023

Bukan HOAX Ini Lho Alasan Ilmiah Orang Tidak Mau Divaksin

Juli 18, 2021

Dugaan Mal Praktek Demokrasi yang Merusak Keindahan Desa Pererenan Bali

Maret 22, 2021

Recent News

Barang Impor Bisa Dipajakin Tinggi, Asal Jangan jadi Harley & Rubicon Lagi

Barang Impor Bisa Dipajakin Tinggi, Asal Jangan jadi Harley & Rubicon Lagi

Maret 18, 2023
8 Permasalahan Pelik yang sedang dihadapi Bali

8 Permasalahan Pelik yang sedang dihadapi Bali

Maret 16, 2023

Bukan HOAX Ini Lho Alasan Ilmiah Orang Tidak Mau Divaksin

Juli 18, 2021

Dugaan Mal Praktek Demokrasi yang Merusak Keindahan Desa Pererenan Bali

Maret 22, 2021
Ruang Publik | Media Publikasi & Interaksi Publik

Media publikasi & interaksi publik pertama di Indonesia. Ruangpublik netral dan tidak memihak kepada pihak manapun. Pemberitaan langsung melibatkan publik dan narasumber yang berkompeten.

Kontak Redaksi:
redaksi[at]ruangpublik.com

Follow Us

Kategori Publikasi

  • Aduan
  • Aparatur Negara
  • Bencana Alam
  • Desa & Perbatasan
  • Dugaan Korupsi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Industri & Perdagangan
  • Inspiratif
  • Internasional
  • Isu Utama
  • Kebijakan
  • Kecelakaan Transportasi
  • Kelangkaan Barang
  • Kesehatan
  • Kesewenangan
  • Kesra
  • Keuangan & Pengelolaan Aset
  • Koperasi & UKM
  • Lingkungan
  • Opini
  • Ormas
  • Pajak & Perizinan
  • Pariwisata
  • Pelayanan Buruk
  • Pelayanan Umum
  • Pembangunan
  • Pendidikan
  • Perhubungan
  • Perilaku Dagang
  • Pertanian
  • Politik
  • Potensi & Sumberdaya
  • Sosial Kemasyarakatan
  • Tanggapan
  • Topik Utama
  • Tragedi
  • Ulasan Produk

Terbaru

Barang Impor Bisa Dipajakin Tinggi, Asal Jangan jadi Harley & Rubicon Lagi

Barang Impor Bisa Dipajakin Tinggi, Asal Jangan jadi Harley & Rubicon Lagi

Maret 18, 2023
8 Permasalahan Pelik yang sedang dihadapi Bali

8 Permasalahan Pelik yang sedang dihadapi Bali

Maret 16, 2023
  • Tentang Kami
  • Kebijakan & Privasi
  • Kategori Publikasi
  • Iklan

© 2020 Ruangpublik - Powered by Konsultan Online.

No Result
View All Result
  • Home
  • Aduan
    • Bansos
    • Dugaan Korupsi
    • Hambatan Usaha
    • Kelangkaan Barang
    • Kesewenangan
    • Pelayanan Buruk
    • Perampasan Hak
  • Kesra
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Ketenagakerjaan
    • Bencana Alam
  • Ekonomi & Bisnis
    • Industri & Perdagangan
    • Investasi & Permodalan
    • Kebijakan
    • Keuangan & Pengelolaan Aset
    • Pendapatan Daerah
    • Koperasi & UKM
  • Pelayanan Umum
    • Kependudukan & Catatan Sipil
    • Komunikasi & Informasi
    • Pajak & Perizinan
    • Perhubungan
  • Pembangunan
  • Ulasan Produk

© 2020 Ruangpublik - Powered by Konsultan Online.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Menu Title
  • Tentang Kami
  • Kebijakan & Privasi
  • Kategori Publikasi
  • Iklan