TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI-Pasien Rumah Sakit Umum (RSU) dr Djoelham Binjai mengeluhkan buruknya fasilitas.
“Coba lihat sendiri saja disana, mulai dari AC, air dan lift mati. Bagaimana mau sehat kalau seperti ini? Selain panas, ruangan menjadi mengeluarkan bau tak sedap begini,” keluh Sofian warga Binjai Utara usai menjenguk keluarganya, Selasa (1/9).
Buruknya fasilitas di rumah sakit plat merah ini membuat pasien merasa tak nyaman dan aman ketika berobat di rumah sakit.
“Bagaimana mau nyaman kalau seperti ini? Yang ada pasien malah tambah sakit kalau dirawat disini,” katanya. Keluhan Sofian ini diamini beberapa pasien lain yang dirawat di ruang Mengkudu, lantai II.
Beberapa pasien terlihat bercucuran keringat dan harus menutup hidung sesekali akibat bau yang ditimbulkan.
“Beginilah pelayanan rumah sakit pemerintah ini,” sambung Samsul, salah satu keluarga yang mengaku kesulitan mandi di rumah sakit karena air yang mati.
Dihubungi terpisah, anggota komisi B DPRD Binjai Jonita Bangun berencana akan memanggil dirut RSU dr Djoelham terkait keluhan masyarakat tersebut. Ia pun mengakui sudah banyak keluhan masyarakat tentang RSU dr Djoelham Binjai sampai ke anggota dewan.
“Memang sejauh ini sudah sampai ke kita (Komisi B) keluhan tersebut, mulai dari seringnya lift mati, air yang kotor dan tersendat sampai seprai yang jarang dipakai,” terangnya.
Padahal sambungnya RSU dr Djoelham Binjai sudah masuk rumah sakit tipe B. Namun hal tersebut tidak diikuti dengan pelayanan dan fasilitas rumah sakit.
“Kami masih di Kalimantan. Setelah pulang nanti baru kami panggil. Kemungkinan minggu depan kita panggil dirutnya,” terangnya.
melihat banyaknya keluhan tentang rumah sakit, ia mempertanyakan penggunaan anggaran perawatan.
“Sudah ada anggaran pemeliharaannya, kalau tidak salah puluhan juta. Kita ingin pelayanan rumah sakit itu terus ditingkatkan,” terangnya.
Dirut RSU dr Djoelham Binjai dr Mahariani belum bisa dikonfirmasi. Berkali-kali dihubungi dirut tersebut tidak mengangkat telepon selularnya. (ari/tribun-medan.com)