Ruangpublik.com (12/1/2021) – Gelatin dari produk daging babi dan sapi sering digunakan dalam vaksin untuk menstabilkan bahan obat dan memastikannya tetap efektif selama dalam proses distribusi.
Vaksin COVID-19 dari Pfizer, Moderna dan AstraZeneca tidak menggunakan gelatin babi dalam formulanya, namun terdapat kekhawatiran luas atas vaksin dari perusahaan lain, yang belum merilis daftar bahan-bahannya.
Tetapi Sinovac menolak untuk mengungkapkan bahan-bahan vaksin COVID-19 atau secara khusus mengatakan jika mengandung gelatin babi, dikutip dari laman Aljazeera.com.
Tiga dari perusahaan yang paling dikhawatirkan oleh kelompok agama adalah Sinovac, Sinopharm, dan CanSino Biologics, yang belum merilis pernyataan resmi tentang apakah produk mereka menggunakan gelatin yang diturunkan dari babi atau tidak, dikutip dari laman learnaboutcovid19.org
Vaksin Sinovac telah masuk ke Indonesia lebih dari 15 juta vaksin dalam bentuk curah dan siap pakai. Vaksin inipun masuk sebagai pilihan ke dalam program vaksinasi massal. Walaupun tingkat efektivitasnya sekitar 65, 3%.
Seorang Dokter, Febrina menjelaskan tingkat efikasi 65,3 persen dapat diartikan dari 100 orang yang disuntikkan vaksin Sinovac, ada sekitar 35 orang yg masih bisa terkena infeksi Covid-19. Namun, dari 100 orang tanpa vaksin Sinovac, 100 org terkena infeksi Covid-9.
Bagaimana metodologi pemilihannya hingga vaksin Sinovac ini bisa dijadikan pilihan? Sedangkan tingkat efektivitasnya masih rendah tetapi penggunaan gelatin babinya masih belum jelas hingga kini.
SYF